Diana
Hai diana
Apa kabar mu di sana
Setelah jutaan peristiwa
Entah dari keluarga ku atau dari diri ku sendiri
Kamu akhirnya datang dalam evolusi hidup
Menarik sadarku ke pusaran matamu
Terguncang-gunjang jiwaku
Mendapati gemerlap kali disiang hari
jiwa ku mabuk menelan haram dari rindu yang ter-
suling waktu,
mengenang tak akan pernah menjadi hal sederhana
terutama kali ini
kau hadir di saat aku sedang Kosong
seperti cuaca yang tak lagi ada di musimnya
langkah mu sekarang pun tak pernah aku lihat
hatimu lapang dengan berjuta varietas tanaman
pangan yang siap menghidupimu.
Tanganku hanya penggenggam bagi yang baru
yang kau anggap beluakar di tepi sadar mu
kau biarkan tumbuh untuk kau cabuti
kabiarkan meranggas
untuk kau jadikan abu demi menyuburkan kepuasanmu
kau subur aku sabar
musim hujan selalu hinggap di pelataran
membuat aku selalu repot
menenangkan anakmu yang begitu riang di peluk hujan
sayangnya badai dan banjir bandang sudah lebih dulu meruntuhkan ingatanku
benar saja dengan satu untaian kata
kau memukul pagi ku
meledek kondisiku sekarang
yang masih saja membahas hal semu terkait masa lalu
dengan simbol tertawa yang tersirat rasa bangga
sekian tahun berpisah
tidak kah membuat mu berbenah ?
atau kau lupa
dengan sopan santun dan tatakeramah
hah aku lupa sejak lama kau hanya menganggap ini semua hanya canda
hidup harus realistis katamu
dan sepertinya hidup denagn pria yang berbakaian
cat warna-warni dan bertangan puisi dan bermulut
komedi bukan pilihan yang tepat untukmu