Senin, 30 Oktober 2023

PUISI DINI HARI

 Diana 


Hai diana 

Apa kabar mu di sana 

Setelah jutaan peristiwa 

Entah dari keluarga ku atau dari diri ku sendiri 

Kamu akhirnya datang dalam evolusi hidup 

Menarik sadarku ke pusaran matamu 

Terguncang-gunjang jiwaku 

Mendapati gemerlap kali disiang hari 

jiwa ku mabuk menelan haram dari rindu yang ter-

suling waktu,


mengenang tak akan pernah menjadi hal sederhana

terutama kali ini 

kau hadir di saat aku sedang Kosong 

seperti cuaca yang tak lagi ada di musimnya 

langkah mu sekarang pun tak pernah aku lihat 

hatimu lapang dengan berjuta varietas tanaman 

pangan yang siap menghidupimu.


Tanganku hanya penggenggam bagi yang baru 

yang kau anggap beluakar di tepi sadar mu

kau biarkan tumbuh untuk kau cabuti 

kabiarkan meranggas 

untuk kau jadikan abu demi menyuburkan kepuasanmu


kau subur aku sabar 

musim hujan selalu hinggap di pelataran 

membuat aku selalu repot 

menenangkan anakmu yang begitu riang di peluk hujan

sayangnya badai dan banjir bandang sudah lebih dulu meruntuhkan ingatanku 

benar saja dengan satu untaian kata

kau memukul pagi ku 

meledek kondisiku sekarang 

yang masih saja membahas hal semu terkait masa lalu

dengan simbol tertawa yang tersirat rasa bangga 

sekian tahun berpisah 

tidak kah membuat mu berbenah ?

atau kau lupa 

dengan sopan santun dan tatakeramah 

hah aku lupa sejak lama kau hanya menganggap ini semua hanya canda

hidup harus realistis katamu

dan sepertinya hidup denagn pria yang berbakaian 

cat warna-warni dan bertangan puisi dan bermulut

komedi bukan pilihan yang tepat untukmu