Aku masih melihat mu dari kejauhan Entah siang atau malam berlintas kereta api di poltangan jakarta selatan, aku sangat menikmati perjalanan selepas pulang kerja yang baru saja ku dapatkan melihat mimik-mimik wajah lesuh dan berkeringat
Ada ambulan melintas dan ku kira kamu, aku masih terbayang wajah mu di depan muka ku, andai saja waktu itu aku sudah bekarja dan memiliki uang, mungkin kita masih bersama, hah masih saja aku berandai-andaiAku menyebrang rel dan melewati jembatan gantu yang dulu kamu cerita sering kamu melewatinya dengan ayah mu dan waktu itu kamu sudah bersama ku, aku melewati bekas kontrakan ibu mu yang dulu kita pernah bercengrama dan aku takut pulang karna sudah larut malam dan waktu itu sering terjadi pembegalan, aku bukanya takut melain kan sayang dengan motor ku ya itu motor sudah ku idam-damkan sejak smp, aku melanjutkan perjalanan menelusuri jalan dan bertemu di persimpangan jalan kayu manis aku selalu rindu dengan wajah cantik mu di sana yang selalu ku jemput dengan hon crv yang selalu istimewa dalam hidup ku, sampai lah aku di tempat di mana kita berdua bertemu , kamu ter seyum dan aku juga dan kamu berbicara kok lama sekali, ya memang aku orangnya tidak bisa on time dan kamu sudah tau dari sejak kita bertemu, aku menghabiskan roko marboro keretek yang seharga minyak wangi mu saat itu fress yang menutupi bau ketek mu, dan aku menikmati itu aku tak berharap kamu keluar atau bertemu ku saat ini di situ atau pun di mana-mana karna aku sudah tak lagi menjadi lelaki impian mu sebahabis itu aku stater motor dan rada sendu ditemani mendung menuntun ku pulang, ya kisah itu begitu indah sampai-sampai kita tak di takdirkan bersama kamu dengannya dan aku dengan kesendirian ku dan ego ku dan aku melewati rumah mu dan aku pamit pulang.